NONGKRONG.CO - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal tajam dalam membaca sepak bola sekelas Piala Dunia dan piala eropa, itulah yang membuat para pengamat sepak bola profesional pun dibuat terperangah dengan cara Gus Dur membaca sepak bola.
Tentu kepakaran dalam membaca sepak bola tidak didapat Gus Dur dengan cara 'karbitan'. Gus Dur, seperti yang kita tahu bersama, adalah seorang Guru Bangsa yang sangat mahir dalam membaca kehidupan manusia. Di sinilah Gus Dur memandang bahwa sepak bola adalah bagian dari kehidupan manusia.
Baca Juga: Tips Menjalani Tahun Baru 2023 Versi Puan Maharani, Ternyata Sering Dilakukan
Maksudnya, filosofi dalam permainan terpopuler di dunia ini adalah persis yang terjadi dalam dinamika kehidupan manusia, baik dalam kehidupan sosial, budaya, agama dan politik. Jadi, sepak bola bukan hanya milik para pemerhati sepak bola, tetapi juga milik semua orang yang concern dalam membacanya.
Membaca di sini tidak hanya membaca permainan sepak bola itu sendiri, tetapi juga bagaimana cara mengetahui karakter pemain, pelatih maupun official dan memahami unsur-unsur psikologis semua pihak terkait tersebut.
Selain itu, bagaimana makna filosofis dari strategi permainan yang diterapkan oleh sebuah Tim Nasional berdasarkan aspek-aspek dan unsur-unsur di atas.
Semua hal tersebut diperhatikan oleh Gus Dur secara detail sehingga kepakarannya melebihi komentator atau pengamat sepak bola (pandit atau pundit) yang sudah familiar sekalipun.
Sejak era 1980 hingga 2000-an, Gus Dur menulis 21 kolom khusus yang mengulas sepak bola dunia. Ia menulis tentang analisis sepak bola sejak tahun 1982, saat Piala Dunia di Spanyol hingga tahun 2000 ketika dirinya menjabat orang nomor wahid di negeri ini.
Ulasan sepak bola Gus Dur sangat kompeten dan komprehensif karena terkontekstualisasikan dengan kehidupan agama, sosial, budaya dan politik.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Dukung Prabowo Jadi Presiden, Menhan RI Gumuli ini
Di sinilah yang penulis sebut kolom sepak bola Gus Dur bukan hanya sebatas informasi ataupun ulasan pertandingan, tetapi tulisan yang bergizi untuk memahami kehidupan yang kerap kali dianggap rumit serumit permainan sepak bola itu sendiri.
Kepakaran Gus Dur juga dapat dilihat dari prediksinya mengenai sebuah pertandingan dan masa depan tim maupun negara terkait.
Hal ini ditunjukan oleh Gus Dur yang pada tahun 1994 telah memprediksi bahwa era tahun 2000-an ke atas adalah era kebangkitan sepak bola negeri ginseng Korea secara umum Asia dan membanjirnya para legiun Afrika di kancah persepakbolaan Eropa.
Artikel Terkait
Satu Abad NU, Erick Tohrir Sampaikan ini di Krapyak
Wah Sampai Pagi, 1 Abad NU PBNU Bakal Digelar 24 Jam Nonstop
Jelang 1 Abad NU, Keberkahan Jadi Prinsip Perekonomian