Jerman Diejek Usai Tersingkir dari Gelaran Piala Dunia 2022, Mesut Ozil Menjadi Trending

NONGKRONG.CO - Timnas Jerman resmi tersingkir dari gelaran Piala Dunia 2022 Qatar. Meski menang melawan Kosta Rika, nyatanya itu tak cukup membuat mereka lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Kekalahan Spanyol atas Jepang, membuat Jerman harus berada di peringkat ketiga Grup E. Jepang keluar menjadi juara grup sedangkan Spanyol lolos menjadi runners up.

Namun ada yang unik setelah tersingkirnya Jerman di gelaran Piala Dunia 2022. Yaitu, nama Mesut Ozil menjadi trending kembali.

Baca Juga: Argentina vs Australian: Messi Cs akan Melaju ke 8 Besar, Ini Tiga Alasannya  

Sekelompok suporter di Stadion Al Bayt tampak mengolok-olok pendukung Jerman yang tengah keluar stadion. Mereka memamerkan foto Mesut Ozil kepada para suporter Jerman yang berjalan dengan lesu setelah tersingkirnya tim kesayangan mereka.

Beberapa suporter Jerman terlihat marah dengan aksi tersebut. Seorang pria bahkan berusaha merebut foto Ozil yang dipamerkan.

Foto Ozil sebetulnya sudah dipamerkan oleh sekelompok suporter Qatar saat Jerman bermain imbang melawan Spanyol pada laga kedua Grup E.

Baca Juga: 4 Barang yang Konon Membawa Keberuntungan, Jangan Lupa Bawa saat Liburan Natal dan Tahun Baru

Aksi ini kabarnya merupakan balasan aksi tutup mulut Jerman saat sesi foto di matchday pertama melawan Jepang, sebagai bentuk protes dilarangnya ban kapten LGBT di Piala Dunia 2022.

Pelarangan itu dimaksudkan untuk menghormati pemerintah Qatar yang tidak mengizinkan simbol-simbol kampanye LGBT ada di negaranya.

Aksi tutup mulut Jerman dianggap banyak pihak sebagai aksi yang munafik, mengingat apa yang dilakukan Die Nationalmannschaft kepada Ozil di Piala Dunia musim sebelumnya.

Baca Juga: Sambutan Ketua RT dalam Rangka Peringatan Hari Ibu: Bangga pada Kegiatan Ibu-ibu PKK

Mesut Ozil, yang berketurunan Turki, secara mengejutkan pensiun dari Timnas Jerman pada 2018. Ia beralasan mengalami tindak rasisme.

Ozil juga sempat dikucilkan setelah dengan lantang menunjukkan dukungannya pada muslim Uighur. Kala itu ia dikritik untuk tak membawa-bawa agenda politik dalam sepak bola.