Indonesia Masih Mencampur Politik Dengan Olahraga, Haruskah Pemain Indonesia Mengambil Langkah Alireza?

NONGKRONG.CO - Indonesia baru saja kehilangan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang akan diselenggarakan.

Keputusan tersebut diduga disebabkan oleh penolakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk mengundang Timnas Israel sebagai peserta.

Penolakan tersebut sepertinya dianggap sebagai tindakan politis yang memengaruhi keputusan FIFA untuk mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah.

Baca Juga: Resep Ayam kemangi Pedas Khas Sunda Ala Chef Devina Hermawan Untuk Buka Puasa dan Ide Jualan

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih sering mencampuradukkan politik dengan olahraga, yang seharusnya terpisah dan tidak saling mempengaruhi.

Olahraga harus menjadi ajang yang adil bagi seluruh peserta, tidak terpengaruh oleh kepentingan politik atau ras.

Melihat kondisi tersebut, mungkin saja para pemain Indonesia perlu mengambil langkah yang sama dengan Alireza Firouzja, pecatur asal Iran-Prancis.

Baca Juga: Sinopsis Film Enter the Fat Dragon yang Hadirkan Donnie Yen Sebagai Polisi Hong Kong yang Terkena Obesitas

Sejak insiden yang memaksa Firouzja untuk keluar dari federasi catur Iran pada 2019 karena kebijakan pemerintah Iran yang anti kepada pecatur asal Israel, ia memilih untuk bermain di bawah bendera Federasi Catur Dunia dan kemudian menjadi warga negara Prancis.

Hal ini memungkinkan Firouzja untuk tetap berpartisipasi dalam turnamen catur internasional tanpa terganggu oleh kepentingan politik atau ras.

Langkah yang sama juga bisa diambil oleh para pemain Indonesia jika situasi di tanah air semakin tidak memungkinkan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga internasional.

Baca Juga: Resep Kue Nastar Ala Chef Devina Hermawan yang Gurih dan Lembut Istimewa Untuk Ide Jualan Kue Lebaran

Namun tentu saja, keputusan untuk mengambil langkah tersebut harus dipertimbangkan secara matang dan dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin terjadi.

Para pemain Indonesia harus siap dengan segala kemungkinan, baik dari segi keamanan, finansial, maupun legalitas.