Julukan Baru 'Presiden Palestina' untuk Ganjar Pranowo, Gara-gara ini

NONGKRONG.CO - Di media sosial (medsos) baik itu Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram mengalir pro - kontra terhadap keputusan mengenai Piala Dunia U20 yang akan berlangsung di Indonesia.

Kabarnya, salah satu figur yang menolak keberlangsungan Piala Dunia U20 di Indonesia karena keikutsertaan Timnas Israel adalah Ganjar Pranowo.

Dari penolakan yang dilontarkan oleh Ganjar Pranowo akhirnya menuai banyak sebutan baru julukan "Presiden Palestina" untuk Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kunjungan Gubernur NTT ke RSUD Yohanes, Dirinya Puji Gaya Foto Sosok ini

Serta dukungan untuk Ganjar Pranowo menjadi Presiden tetapi di Palestina. Bukan di Indonesia.

Dukungan dari warga net tersebut dikutip oleh Nongkrong.co dari Facebook @Ganjar Pranowo melalui kolom komentar pada Selasa, (28/03/2023).

Pada tanggal yang sama, akun Facebook @Ganjar Pranowo memposting sebuah pencapaian sebuah usaha masyarakat yang mengalami kebangkitan melalui bantuan dan usaha Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Wah, Gara-gara Anggaran Polindes, Bendahara Desa di NTT Dianiaya Kadesnya

Peningkatan penjualannya sampai 80% dan produknya diorder sampai negara Hongkong. Usaha @kue_kacang.salatiga Milik Mas Angga mengalami hal itu setelah produknya direpost #LapakGanjar.

Lanjut Ganjar Pranowo bahwa efek yang dirasakan Mas Angga itu luar biasa, Ganjar Pranowo ikut lega dan senang.

"Karena #LapakGanjar selain bisa memberi dampak positif untuk usahanya, juga memberi manfaat pada lingkungan sekitarnya," tutup @Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Fakta TRK Nonomeo 2023 versus Janji Dinas PK TTS 2021, ini Temuan di Lapangan

Dari postingan tersebut, Ganjar Pranowo justru mendapat dukungan netizen untuk menjadi Presiden tetapi di Palestina. Adapun komentar bahwa julukan Ganjar Pranowo adalah Presiden Palestina.

"Bapak kok tidak konfrensi pers kalau sudah berhasil menolak Israel di Piala Dunia U20 yang seharusnya digelar di Indonesia. Selamat Pak, Bapak sudah berhasil membuat solidaritas dengan Palestina, tapi mengorbankan anak muda bangsa Indonesia yang seharusnya jadi momentum kebangkitan sepak bola indonesia," tulis akun @Shi Agung Mulyo.