NONGKRONG.CO - Di awal film, narrator sudah menyebutkan bahwa "This is a story a boy meets girl. This is not a love story."
Cerita dibuka dengan perkenalan masing-masing tokoh. Tom Hansen (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt), seorang pria muda yang akrab dengan lagu pop Inggris di usia belia dan memiliki presepsi yang kurang tepat terhadap film The Graduate keluaran tahun 1967.
Sementara Summer Finn (diperankan oleh Zooey Deschanel), adalah seorang perempuan muda yang sangat menarik. Terbukti dengan naiknya penjualan kaset band Skotlandia, Belle and Sebastian karena salah satu lagu mereka Summer tuliskan di buku tahunan sekolah, peningkatan penjualan sebanyak lebih dari 200% di kedai es krim tempat ia bekerja, dan pria-pria yang selalu memandang lebih dari sekali jika berpapasan dengannya.
Baca Juga: Midnight in Paris: Pertemuan dengan F. Scott Fitzgerald dan Ernest Hemingway
Kedua manusia ini, Tom dan Summer, ditakdirkan untuk bertemu dan mengeyam kisah antara laki-laki dan perempuan.
Tom adalah orang yang percaya bahwa dia tidak akan pernah bahagia kecuali dia bertemu dengan belahan jiwanya. Sementara Summer, percaya bahwa tidak ada yang namanya cinta sejati. Menurut Summer, pernikahan hanya akan berujung pada perceraian. Untuk itulah, Summer adalah perempuan yang bebas, tidak ingin pacaran dan memiliki ikatan serius dalam sebuah hubungan, dan menjalankan segala sesuatu dengan apa adanya.
Namun, Tom percaya bahwa Summer adalah belahan jiwanya, sejak hari pertama mereka bertemu. Sejak bertemu dengan Summer, hidupnya berubah menjadi berwarna. Hari-harinya diliputi kebahagiaan, layaknya orang yang sedang dimabuk cinta.
Baca Juga: Film Black Swan dan Delusi tentang Kesempurnaan Abadi
Tom dan Summer memiliki beberapa kesamaan, seperti warna musik (meskipun Tom kadang meledek karena Summer menyukai Ringo Starr) dan menyukai nonton film di bioskop. Tom dan Summer menjalani kisah mereka dengan mengalir, tanpa pernah ribet tentang status yang mereka sandang.
Sebab menurut Tom, di usia mereka saat ini, label pacar dan pernyataan cinta secara tersurat tidaklah perlu. Tom merasa dirinya sudah menjadi setengah bagian diri Summer. Tentu saja, Tom tidak sepercaya diri itu jika hubungannya dengan Summer tidak melibatkan kontak fisik yang mendalam, serta rahasia yang hanya Summer ceritakan kepada Tom. Tom semakin percaya bahwa ia adalah laki-laki pilihan Summer.
Tom mungkin lupa, beberapa kali Summer sudah mengingatkan, bahwa dirinya tidak ingin berpacaran dan menjalin hubungan yang serius. Tom mudah melupakan pernyataan Summer tersebut, karena tentu saja, Tom sudah jatuh cinta dengan Summer sejak pertama kali mereka bertemu.
Baca Juga: Sinopsis Film Jojo Rabbit: Hitler dan Komedi Satir tentang Nazi dan Antisemitsme
Meskipun mereka kerap berhubungan layaknya sepasang kekasih, tapi Tom tidak menyadari, bahwa presepsi dia terhadap Summer selama ini keliru. Seperti ia keliru dalam memahami film The Graduate. Seperti juga Tom tidak mengetahui konsep Cinta Platonik yang 'bisa jadi' selama ini dianut oleh Summer.
Artikel Terkait
Sinopsis Film Jojo Rabbit: Hitler dan Komedi Satir tentang Nazi dan Antisemitsme
Film Black Swan dan Delusi tentang Kesempurnaan Abadi
Perdagangan Rempah dalam Novel Kura-Kura Berjanggut Karya Azhari Aiyub
Midnight in Paris: Pertemuan dengan F. Scott Fitzgerald dan Ernest Hemingway
Sinopsis Film Charlies Angels 2019 dan Jadwal Tayang di Bioskop Trans TV Dengan Kristen Stewart
Baldwin IV: Raja Yerusalem yang Mengidap Sakit Lepra