Secuil Kisah Candi Kalasan

- Jumat, 27 Januari 2023 | 06:03 WIB
Candi Kalasan (Laras Sekar Seruni)
Candi Kalasan (Laras Sekar Seruni)

 

NONGKRONG.CO - Yogyakarta menyimpan kisah tentang pembuatan salah satu bangunan bersejarah di wilayah perbatasannya dengan Jawa Tengah. Bangunan tersebut dikenal sebagai Candi kalasan, yang terletak di Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan kalasan, Kabupaten Sleman. 

Berdasarkan Prasasti kalasan yang berbahasa Sanskerta, berhuruf Pranagari dan berangka tahun 778 Masehi, disebutkan tentang diperingatinya jasa Maharaja Tejapurnama Panangkarana atau Rakai Panangkaran yang telah membangun sebuah kuil bagi Dewi Tara serta memuat arca dewi yang kemudian ditakhtakan di dalam kuil tersebut.

Prasasti kalasan juga menyebut tentang pendirian asrama bagi para pendeta dengan menghibahkan Desa kalasan kepada para Sangha. Di dalam prasasti ini, baik kuil Dewi Tara maupun asrama penyebutannya sama, yaitu Wihara.

Baca Juga: Prambanan: Antara Kisah Roro Jonggrang dan Rakai Pikatan

Dari sini dapat diketahui bahwa Candi kalasan bercorak Buddha. Hal ini diperkuat bahwa Rakai Panangkaran, tokoh yang berperan dalam pebangunan candi ini juga memeluk agama Buddha. 

Setelahnya, kuil yang dimaksud di dalam Prasasti kalasan adalah Tarabhawana, atau yang saat ini dikenal sebagai Candi kalasan. Sementara, asrama yang dimaksud sering dikaitkan dengan Candi Sari yang terletak 500 m sebelah timur laut Candi kalasan

Berdasarkan informasi yang didapatkan langsung dari Candi kalasan, candi yang saat ini masih berdiri merupakan bangunan ketiga. Diperkirakan, penyebutan angka tahun 700 Saka dalam prasasti berarti bukan merujuk pada bangunan candi yang saat ini masih berdiri, melainkan bangunan yang sudah ditutup oleh bangunan paling baru. 

Candi kalasan juga memiliki keunikan dari seni hiasnya yang berciri khas pola hias sulur gelung yang ditempatkan secara vertikal pada tubuh candi, sehingga memberikan kesan tinggi pada bangunan. Hal ini sungguh terasa ketika berada di kawasan Candi kalasan yang ketika dipandang memiliki kesan megah dan menjulang. 

Di tubuh Candi kalasan terdapat relief yang dipahat secara halus, yang kemudian dilapisi lapisan bajralepa, semacam semen pelapis sisi luar bangunan. Lapisan ini terlihat hingga 3 lapis yang saling bertumpuk.

Baca Juga: Candi Lumbung: Candi Bercorak Buddha dalam Kompleks Prambanan

Selain itu, di Candi kalasan juga ditemukan batu monolit di tangga pintu masuk sisi timur. Batu ini sering juga disebut sabagai moonstone atau batu bulan.

Tidak hanya bangunan induk, Candi kalasan juga dikeliling oleh stupa sebanyak 52 buah yang mengitari batur candi. 

Saat ini, sisa bangunan Candi kalasan setinggi 24 meter, dengan bagian tubuh candi terdapat batur setinggi 1 meter, kaki candi setinggi 3 meter, tubuh candi setinggi 13 meter, dan atap candi setinggi 7 meter. 

Halaman:

Editor: Noor Wahid Al-Mutakassirah

Sumber: Candi Kalasan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Begini Sejarah Singkat Takjil di Indonesia

Senin, 27 Maret 2023 | 19:45 WIB

Kartu Tarot: Pengertian, Sejarah, dan Arti

Minggu, 26 Maret 2023 | 19:19 WIB
X