Hubungan antara Kertanegara, Kublai Khan, dan Raden Wijaya: Kisah 3 Kerjaan Kuno di Asia

NONGKRONG.CO - Alkisah, di sebelah timur Pulau Jawa berdiri sebuah kerajaan besar  bernama Kerajaan Singhasari. Kerajaan ini baru berusia puluhan tahun ketika salah satu penerusnya, yaitu Kertanegara naik takhta untuk memimpin pemerintahan. 

Kertanegara dikenal sebagai sosok raja yang membawa Singhasari mencapai puncak kejayaan. Salah satu visinya, yaitu Cakrawala Mandala Dwipantara melalui Ekspedisi Pamalayu berhasil menghantarkan Singhasari memperluas pengaruhnya hingga ke negeri Melayu.

Di saat yang bersamaan, pada saat itu, wilayah Asia dipengaruhi oleh kekuatan dari seorang pemimpin Dinasti Yuan dari Kerajaan Mongol bernama Kublai Khan. Ia memiliki ambisi yang besar untuk menguasai daerah timur Asia. 

Beberapa daerah yang berhasil ditaklukan olehnya adalah Burma, Viet, dan Campa. Tetapi, ia tidak berhenti di situ saja. Kublai Khan bermaksud untuk menguasai Jawa. Salah satu tekadnya tersebut ditunjukkan dengan dikirimnya utusan ke Jawa agar penguasa Jawa ketika itu mengakui kekuasaannya. Tentu, ketika itu sebagian besar daerah Jawa masih dikuasai oleh Kerajaan Singhasari. 

Baca Juga: Filosofi Jawa: Sugih Tanpa Bandha

Sejak tahun 1280 hingga 1289, Kublai Khan mengirim utusan sebanyak 4 kali ke Kerajaan Singhasari. Ketika utusannya tersebut tiba di Jawa, atau tepatnya saat Kerajaan Singhasari berkuasa, utusan Kublai Khan tersebut malah ditolak mentah-mentah oleh Kertanegara. Bahkan, ia sempat menantang bahwa ia cukup kuat untuk melawan kekuasaan Kerajaan Mongol. 

Ditambah, ketika utusan keempat Kublai Khan datang pada tahun 1289, Kertanegara semakin tidak terima karena ia diminta untuk mengirimkan upeti rutin ke Kerajaan Mongol. Sontak saja, utusan tersebut diperlakukan buruk oleh Kertanegara.

Mendengar utusannya diperlakukan semena-mena di Singhasari, Kublai Khan merasa dihina.  Ia pun mengirimkan pasukan ke Jawa untuk menyerang Singhasari dalam rangka menghukum Kertanegara.