Viktor Tsoi dari Leningrad, Era Soviet, dan Pengaruhnya untuk Perubahan

NONGKRONG.CO - Victor Robertsovich Tsoi, Lahir 21 Juni 1962 di Leningrad (sekarang Sankt Petersburg). Dia meninggal di usia 28—dengan perannya yang tak kalah eksplosif, angka itu seolah penyimpangan sempurna dari klub 27 milik Hollywood—pada 15 Agustus 1990 di Latvia, saat mengendarai mobil setelah pulang memancing.

Mobil yang dikendarai Tsoi sepenuhnya hancur dan salah satu ban dari mobilnya tak pernah ditemukan.

Dua hari kemudian, 17 Agustus 1990, Komsomolskaya Pravda, salah satu koran penting di Soviet, merilis berita tentang Tsoi dan perannya terhadap kaum muda Soviet: “Tsoi lebih berarti bagi kaum muda negeri kita dibanding politisi mana pun, selebriti ataupun penulis. Ini karena Tsoi tak pernah berbohong dan tak bisa dibeli.”

Baca Juga: Taklukkan Barcelona dengan Skor 3-1, Real Madrid Sukses Puncaki Klasemen Sementara LaLiga 2022/2023

“Dia selalu menjadi diri sendiri. Mustahil untuk tak memercayainya.”

“Tsoi adalah satu-satunya rocker yang tak berbeda dari kesan panggung dan kehidupan aslinya, dia hidup sebagaimana dia bernyanyi… Tsoi adalah pahlawan rock terakhir.”

Melalui pengamatan yang peka di hari-hari banal, Tsoi menemukan romantisme ganjil mengenai ekspresi ketidakpuasan kaum muda negerinya yang mungkin memendam kekecewaan (pada pemerintah) namun tak memiliki keberanian berbicara.

Baca Juga: Erling Haland tidak Berkutik, Liverpool Bekuk Manchester City 1-0

Hidup Tsoi dimulai sebagai seniman liar jalanan, melukis dan menjual gambar dai bintang-bintang rock Barat yang dijajakan di pasar gelap Leningrad. Kesukaannya terhadap seni lukis tak pernah berhenti meskipun ia menjadi musisi sukses beberapa tahun setelahnya.