Vasco da Gama, Penjelajah Dunia yang Bengis asal Portugis.

- Kamis, 5 Mei 2022 | 13:49 WIB
Vasco da Gama, perahu dan awak kapalnya.  (Pixabay)
Vasco da Gama, perahu dan awak kapalnya. (Pixabay)


Nongkrong.co

Ketika masih kecil, Vasco da Gama bercita-cita ingin menjadi kapten kapal yang masyhur.

Vasco da Gama tumbuh menjadi dewasa ketika para navigator Portugis sedang menambahkan tempat-tempat baru pada peta Afrika, dan saat itu pemukiman orang-orang Portugis di sepanjang pantai benua itu sedang dibangun.

Vasco da Gama mempelajari navigasi dan mengikuti berbagai pelayaran untuk belajar menjadi pelaut. Dalam bulan Februari 1488 Bartolomeo Dias menunjukkan bahwa ada suatu gerbang menuju Timur melalui ujung paling selatan Benua Afrika.

Baca Juga: Cheng Ho, Penjelajah Dunia dengan Awak Kapal Terbanyak di Dunia

Pada tahun 1497 Raja Emanuel dari Portugal meminta Vasco da Gama untuk melakukan pelayaran dari Lisabon ke India.

Vasco da Gama bongkar sauh tanggal 8 Juli 1497. Armada di bawah komandonya terdiri dari empat kapal dengan jumlah kelasi seluruhnya 170 orang termasuk penterjemah bahasa Arab.

Ekspedisi berlayar menuju kepulauan Tanjung Verde. Lalu, daripada dia telusuri pantai Afrika seperti yang dilakukan oleh Bartolomeo Dias, Vasco da Gama memilih berlayar menuju selatan, jauh di luar Samudera Atlantik.

Baca Juga: Christopher Columbus: Penjelajah Kikir dan Kejam.

Vasco da Gama berlayar terus jauh ke selatan, dan kemudian membelok ke timur mencapai Tanjung Harapan. Ini merupakan pilihan yang jitu, lebih cepat ketimbang menyusuri pantai ke selatan, biarpun perbuatan ini memerlukan keberanian lebih dan kelihaian navigasi.

Akibat rute yang dipilihnya, kapal-kapal Vasco da Gama tidak kelihatan dari daratan selama tidak kurang dari sembilan puluh tiga hari.

Vasco da Gama mengitari Tanjung Harapan pada tanggal 22 Nopember, kemudian berlayar ke utara menyelusuri pantai timur Afrika.

Baca Juga: Kisah PSK Saat Mudik Lebaran

Dalam pelayaran ke utara itu Vasco da Gama membuang sauh di pelbagai kota yang dikuasai orang Muslim, termasuk Mambasa dan Malindi yang kini bernama Kenya. Di sinilah penterjemah bahasa Arabnya berguna.

Halaman:

Editor: Rudy Han Gagas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Siti Khadijah; Sang Cinta Sejati Rasulullah

Jumat, 14 April 2023 | 21:00 WIB
X