• Minggu, 24 September 2023

Kisah dan Makna Sejarah Dibalik Nama-Nama Kereta Api Indonesia yang Jarang Diketahui

- Senin, 31 Juli 2023 | 20:56 WIB
Makna Sejarah Dibalik Nama-Nama Kereta Api (https://pbs.twimg.com/)
Makna Sejarah Dibalik Nama-Nama Kereta Api (https://pbs.twimg.com/)

NONGKRONG.CO - Bagi kamu yang sering pergi jauh ke luar kota menggunakan kereta api pasti jarang mengetahui kisah dan makna dari nama keretanya. Misalnya seperti KA Brantas, KA Joko Tingkir, KA Matarmaja, dan lainnya.

Maka tulisan ini akan membahas kisah dan makna dibalik nama-nama kereta api Indonesia.

Karena dasar yang dipakai kajian sejarah, pastinya akan menimbulkan kisah dan makna yang multitafsir disebabkan sumber-sumber yang digunakan.

Baca Juga: Adakah Hukuman untuk Orang-Orang yang Golput Pemilu?

Pertama, KA Kertajaya, Kertajaya atau Dandhang Gendhis merupakan raja terakhir dari Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar tahun 1194-1222. Pada akhir pemerintahannya ia menyatakan ingin disembah sebagai dewa.

Kedua, KA Kalijaga, Kalijaga ia merupakan tokoh Walisongo yang berasal dari Tuban, lahir sekitar tahun 1450 M. Beliau berasal dari keluarga bangsawan dengan nama asli Raden Sahid.

Ketiga, KA Progo, diambil dari nama kali yang bersejarah dan mengaliri daerah Jawa Tengah hingga Yogyakarta. Konon ada mitos menurut sesepuh Sungai Progo, berkaitan dengan Pangeran Diponegoro dan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga: Contoh Ceramah Orang Tua tentang Hidup Mandiri, Singkat, Tegas, Menyentuh Hati

Keempat, KA Brantas, diambil dari sungai yang penuh sejarah dan mengaliri daerah Jawa Timur. Sungai ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Kuno di Jawa Timur sebagai tumpuan lalu lintas dan sekarang sungai ini dapat menghidupi 18 juta orang.

Kelima, KA Bengawan, diambil dari Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa. Sungai ini sudah ada sejak Mataram Kuno yang digunakan sebagai lalu lintas perdagangan.

Anak sungai yang mendasari Bengawan Solo sendiri adalah Sungai Dengkeng yang berhulu di Gunung Merapi, melewati kota Surakarta (disebut juga kota Solo).

Baca Juga: Ide Lomba 17 Agustus yang Meningkatkan Kreativitas Anak

Keenam, KA Sembrani, Sembrani merujuk kepada hewan dan berasal dari bahasa kuno yang berarti kuda bersayap. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu.

Ketujuh, KA Argo Bromo, dalam bahasa Jawa Kuno kata Argo adalah gunung. Orang-orang zaman dahulu percaya Gunung Bromo yang berada di Jawa Timur ini dianggap sebagai ‘sumber kesuburan’, sehingga harus dihormati dan dijaga.

Halaman:

Editor: Noor Wahid Al-Mutakassirah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Cara Kekaisaran Mongol Mendorong Inovasi

Kamis, 31 Agustus 2023 | 12:19 WIB

Sejarah Kartu Pos

Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:50 WIB

Sejarah Islam di Eropa pada Abad Pertengahan

Selasa, 22 Agustus 2023 | 20:29 WIB

Sejarah Nama Matraman di Jakarta Timur

Selasa, 22 Agustus 2023 | 17:12 WIB

Sejarah Nama Petojo atau Petuju?

Senin, 21 Agustus 2023 | 18:24 WIB

Sejarah Nama Kebayoran atau Kebayuran?

Senin, 21 Agustus 2023 | 14:13 WIB

Sejarah Nama Pal Merah di Jakarta Barat

Senin, 21 Agustus 2023 | 12:13 WIB

Biografi Singkat Sukarno: Founding Father Indonesia

Senin, 21 Agustus 2023 | 06:44 WIB

Sejarah Nama Senayan

Jumat, 18 Agustus 2023 | 17:21 WIB

Seri Serial Killer: Jack The Ripper

Rabu, 9 Agustus 2023 | 13:32 WIB

Sejarah Toilet

Rabu, 9 Agustus 2023 | 10:07 WIB

Sejarah “OK”

Rabu, 9 Agustus 2023 | 05:00 WIB

Apa Benar Indonesia Pernah Dijajah Negara Perancis?

Selasa, 8 Agustus 2023 | 08:00 WIB
X