Jejak Peninggalan Islam di Indonesia; Kesusastraan dan Penanggalan

NONGKRONG.CO - Kedatangan Islam ke Indonesia tidak hanya menyisakan jejak-jejak kebudayaan berupa bangunan, ataupun yang lebih luas lagi--dipeluknya Islam sebagai agama mayoritas di negeri ini.

Di sisi lain, Islam juga membawa pengaruh dalam bidang lainnya, seperti misalnya dalam bidang bahasa dan kesusastraan, serta sistem kalender dan penanggalan. Kedua bidang ini, tanpa disadari, hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.  

Misalnya, dalam bidang bahasa, terdapat beberapa kemiripan kosakata bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab. Seperti yang diketahui, bahwa salah satu teori atau pendapat tentang asal muasal masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Arab. 

Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia; Antara Pengaruh Arab dan Cina

Beberapa contoh kosakata bahasa Indonesia yang terpengaruh dari bahasa Arab misalnya;

1. Rezeki, berasal dari bahasa Arab, rizq

2. Daerah, berasal dari bahasa Arab, dairah

3. Sedekah, berasal dari bahasa Arab, sadaqah

4. Ilmu, berasal dari bahasa Arab, ilmun

5. Naskah, berasal dari bahasa Arab, nuskhatun

Tidak hanya dalam ranah kosakata, Islam juga membawa pengaruh dalam bidang kesusastraan. Terdapat beberapa karya sastra yang terpengaruh kebudayaan Islam. Misalnya seperti babad, hikayat, dan syair. 

Babad merupakan cerita sejarah yang biasanya mengisahkan tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau. Biasanya, babad ditulis dalam bahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Sasak. Salah satu contoh babad yang terkenal adalah Babad Tanah Jawi dan Babad Diponegoro.

Meskipun begitu, kisah-kisah dalam babad belum tentu sepenuhnya fakta. Biasanya, penulis babad juga membubuhkan legenda sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 

Sementara, hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa. Hikayat sangat lekat dengan tradisi Melayu. Beberapa hikayat yang terkenal misalnya Hikayat Raja-Raja Pasai dan Hikayat 1001 Malam.