Nongkrong. co-
Sekitar tahun 1930-an, sejarah penjelajah dunia dan kehebatan seorang laksamana laut asal Tiongkok pada abad ke-15 mulai terkuak.
Adalah batu prasasti di sebuah kota di Provinsi Fujian, Cina yang bersaksi dan mengisahkan jejak perjalanan dan petualangan penjelajah dunia, seorang pelaut andal dan tangguh bernama Cheng Ho atau Zheng He.
Catatan perjalanan dan penjelajahan yang luar biasa hebatnya itu tak hanya memiliki arti penting bagi bangsa Cina. Tapi juga dunia.
Baca Juga: Ibnu Batutah, Ibnu Battuta: Penjelajah Hebat Dunia Pernah ke Nusantara, Mengalahkan Marcopolo.
Jejak hidup Laksamana Cheng Ho juga begitu berarti bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Seperti halnya, petualang hebat dari Maroko, Ibnu Battuta, Cheng Ho pernah singgah di Nusantara dalam ekspedisinya.
Matt Rosenberg, seorang ahli geografi terkemuka dunia mengungkapkan, ekspedisi laut yang dipimpin Cheng Ho telah dilakukan 87 tahun sebelum penjelajah kebanggaan Barat, Christopher Columbus, mengarungi luasnya samudera biru.
Tak hanya itu, ekspedisi arung samudera yang dilakukan Cheng Ho juga jauh lebih awal dari penjelajah dunia asal Portugis, Vasco da Gama dan petualang asal Spanyol, Ferdinand Magellan.
Artikel Terkait
Ibnu Batutah, Ibnu Battuta: Penjelajah Hebat Dunia Pernah ke Nusantara, Mengalahkan Marcopolo.
Christopher Columbus: Penjelajah Kikir dan Kejam.
Vasco da Gama, Penjelajah Bengis asal Portugis.
Marco Polo, Pejelajah Dunia Melihat Unicorn di Sumatera.