Pesawat N219 Buatan Indonesia Diakui ASEAN, ini Kata Prabowo Subianto

NONGKRONG.CO - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam Facebook-nya @Prabowo Subianto ia menulis tentang karya seorang insinyur Indonesia di bidang militer yang sukses. Rabu, (24/5/2023).

Hal tersebut dikutip Nongkrong.co pada Sabtu, (27/5/2023). Menurut Prabowo Subianto, salah satu hasil karya yakni pesawat N219 diakui oleh negara-negara ASEAN.

"Alhamdulillah pesawat N219 100% karya insinyur Indonesia diakui oleh negara sahabat di ASEAN," tulis Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan SMKN Boarding Gratis di Jateng, Netizen: Ganjar Presiden RI

Lanjut Prabowo Subianto bahwa Perusahaan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan dua perusahaan asal Malaysia.

Kedua perusahaan tersebut yaitu AIROD Sdn. Bhd. (AIROD) dan SME Aerospace Sdn. Bhd. (SMEA) dalam ajang The 16th Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2023 (LIMA 2023), Langkawi, Malaysia.

"Semoga kemitraan ini diharapkan dapat mendorong kemajuan industri pertahanan RI dan memberi pengaruh positif terhadap penguatan ekonomi dalam negeri," tulis Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sinopsis Film Frozen Ground yang Hadirkan Nicolas Cage Sebagai Detektif yang Mengejar Pembunuh Berantai Hansen

Menurut Menhan RI, Pranowo Subianto mengaku bangga atas karya anak bangsa di bidang kedirgantaraan diakui negara-negara sahabat.

Postingan Menhan RI Prabowo Subianto itu dibanjiri ribuan komentar netizen, beberapa diantaranya dihimpun Nongkrong.co di bawah ini.

"Mumpung jadi menteri Pak. Perjuangkan industri pertahanan dalam negeri agar semakin maju, Pak. Saran, jangan terlalu bangga beli alat-alat tempur dari luar negeri," tulis Abdullah Nur.

Baca Juga: 3 HP Infinix untuk Gaming yang Handal dan Recommended

"Cukup satu kali beli saja, lalu amati, tiru, modifikasi. Terlalu banyak anak bangsa yang cerdas, pintar namun negara tidak hadir memberikan ruang untuk berkarya," tulis Abdullah Nur.

"Justru ia berkarya untuk negara luar. Bahkan yang sudah ada karya nyata buka difasilitasi malah justru dipersulit dan terusir dari negerinya sendiri," tulis Abdullah Nur.