NONGKRONG.CO - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah partai dengan raihan suara terbanyak pada pemilu 2019.
Partai ini mengidentifikasi sebagai penerus ideologi Soekarno. Sebuah kewajaran. Sebab, Ketua Partai PDIP adalah anak dari Soekarno, Megawati Soekarnoputri.
Sebagai partai yang melabeli diri sebagai partai penerus Soekarno, tentu saja PDIP ingin pemimpin Indonesia yang memiliki karakter seperti sang proklamator. Soekarno terkenal sebagai sosok yang percaya diri, visioner, tegas, dan orator ulung.
Sampai hari ini, memang tidak mudah untuk mencari sosok seperti Soekarno untuk dijadikan calon presiden dari PDIP.
Tokoh-tokoh di internal partai, rasanya tidak ada yang mendekati sosok Soekarno. Ini yang membuat PDIP menunda cukup lama pengumuman bakal calon presiden.
Bila menelisik lebih jauh, sosok yang sebenarnya cukup mendekati Soekarno ada di Indonesia saat ini. Sayangnya, dia bukanlah petugas partai. Sosok tersebut adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Bila dilihat dari cara berpidato, Prabowo adalah sosok yang gayanya dekat dengan Soekarno. Percaya diri, tegas, dengan suara menggelegar.
Tak heran, Permadi (alm.) menyebut Prabowo sebagai Soekarno kecil. Hal ini tak lepas dari cara berpidato Prabowo. Selain itu, Prabowo juga terkenal sebagai sosok yang tegas dalam mengambil keputusan.
Sayangnya, Prabowo bukan dari internal PDIP. Jadi sulit rasanya bagi PDIP untuk memilih Prabowo. Padahal, sosok inilah yang sebenarnya memiliki karakter ala Soekarno. Tegas, visioner, dan pemikir. Prabowo memang dikenal sebagai sosok yang suka membaca buku.
Sosok Prabowo, sebenarnya lebih pas dan dekat dengan Soekarno bila dibandingkan dengan pilihan PDIP sekarang, yaitu Ganjar Pranowo.
Ganjar adalah sosok yang jauh dari Soekarno. Saat berpidato misalnya, tak ada kesan tegas dalam diri Ganjar. Ia cenderung terkesan lembek.
Dalam aktivitas sehari-hari dan komunikasi, Ganjar juga terasa jauh dari Soekarno yang ideologis dan visioner.
Ganjar, lebih sering membuat konten yang bersifat remeh dan receh di media sosial. Bukan konten yang bersifat substantif dan solutif dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Tak heran, Ganjar sering disebut sebagai artis Tiktok.
Hal tersebut juga yang sebenarnya membuat elit PDIP tidak suka dengan Ganjar. Puan Maharani sampai menyindir agar tokoh di PDIP tidak hanya sibuk main media sosial. Tentu saja, sindiran tersebut ditunjukan kepada Ganjar Pranowo. Bukan kepada sosok lain.
Artikel Terkait
Hasto Kristiyanto PDIP: Relawan Bisa Cair Sesuai Arah Angin, Budi Arie Setiadi Projo: Kita Ikut Pak Jokowi