NONGKRONG.CO – Setiap organisasi lahir atas motivasi yang berbeda-beda, dibentuk atas prinsip dan nilai yang tentunya berbeda-beda, dan salah satu yang pasti adalah organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang mempunyai goal salah satunya adalah menciptakan anggotanya menjadi kader-kader militan.
Mencapai target orgnisasi menjadi sebuah aotput yang telah dikemas dalam bentuk visi-misi sebagai rel perjalanan sebuah wadah, seperti halnya GMKI Kefamenanu. Terciptanya anggota menjadi kader-kader yang militan tentunya harus memenuhi standar dan kriteria tertentu.
Pemberlakuan standar dan ketentuan organisasi kader halnya GMKI Kefamenanu tidak keluar dari sebuah sistem yang dirangkai dalam sebuah pola kurikulum yang tidak dimiliki oleh wadah yang lain.
Baca Juga: 20 Link Download Twibbon Hari Anti Korupsi Sedunia 2022 Paling Trending dan Populer
Kurikulum belajar di GMKI sendiri telah melewati peruabahan sebanyak tiga kali, yang ketiga adalah pola yang dipakai hingga hari ini, yakni tahun 2022. Kurikulum tersebut bernama Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader (PDSPK) 2006.
Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam PDSPK GMKI 2006 salah satunya adalah nilai organisasi. Salah satu kandungan nilai GMKI yakni Panca Kegiatan, kelima kegiatan tersebut meliputi berdoa/beribadah, belajar, bersaksi, bersosial, dan berkreasi.
Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilainya, GMKI Kefamenanu terus berupaya dan berbenah dari masa bhakti ke ke masa hakti. Pembenahan kader tersebut tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen.
Kelima kegiatan yang disebutkan di atas, terus dilakukan secara kontinyu oleh wadah ekternal kampus tersebut secara kelembagaan maupun individu. Salah satunya adalah kretivitas atau berkreasi.
Menurut KBBI, berkreasi memiliki arti menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran atau mencipta. Daya kreasi seperti yang dikutip dari kamus inilah yang menjadi target GMKI Kefamenanu memproses anggota menuju kematangan.
Kreatifitas yang dilakukan oleh anggota GMKI Kefamenanu sangat beragam, namun dalam artikel ini penulis mempersempit pembahasan seputar kreatifitas atau daya kreasi yang dihasilakan oleh anggota yang tinggal dan menempati (bertempat) di Student Centre (SC).
Baca Juga: Chairil Anwar dalam 100 Tahun Kesunyian
Artikel Terkait
Persiapkan UMKM dalam Menghadapi Resesi, Menparekraf Sediakan Solusi ini
Jam Tangan Puluhan Tahun Sama dan Kesederhanaan Seorang Anies Baswedan
Inilah Nagara dan Musisi Dunia yang Membeli Gitar Asli Indonesia yang Diproduksi Luna Guitarworks
Monica dan Lukisan-lukisan Naturalistik, Ternyata Pelukis Asal NTT itu Termotivasi dari Kisah ini!
Walaupun Memiliki Peran Ganda, Pelukis Asal NTT Semakin Berkembang, Monica: Ini Berkat Dukungan Suami
Pendampingan Desa Harus Adopsi Sistem Digital, Gus Halim Ungkap Bentuk Sinergitas Penting ini!
Program Indonesia Mengajar Kerja Berkelanjutan Anies Baswedan Mencerdaskan Masyarakat Sumatra Hingga Sekarang
Perempuan Tradisional di Timor dan Kontribusinya dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga
Beredar Makanan Tradisional Waroeng Jadoel di Medsos Dicky Senda, Restoran itu Punya Keunikan Ini
Kekejian Manusia Karena Tanah Sejak Masa Alkitab Hingga Kasus Besipae