• Jumat, 29 September 2023

PSSI Menjawab soal Tindakan Aparat Menembakkan Gas Air Mata di Kerusuhan Kanjuruhan

- Minggu, 2 Oktober 2022 | 20:30 WIB
Kerusuhan Kanjuruhan menewaskan ratusan orang (https://www.instagram.com/p/CjMjzP0BEPN/?igshid=NDRkN2NkYzU=)
Kerusuhan Kanjuruhan menewaskan ratusan orang (https://www.instagram.com/p/CjMjzP0BEPN/?igshid=NDRkN2NkYzU=)

NONGKRONG.CO - Tragedi kerusuhan Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya telah menewaskan ratusan korban jiwa.

Korban yang berjatuhan disinyalir akibat mengalami sesak napas dan terinjak saat berebut keluar stadion. Kepanikan terjadi diduga setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Sekjen PSSI Yunus Nusi pun menjawab mengapa gas air mata perlu digunakan untuk mengendalikan kerusuhan suporter mengingat FIFA sendiri sudah melarangnya lewat pasal 19 b.

Baca Juga: Contoh Amanat Pembina Upacara Singkat, Jelas, Bisa Membuat Siswa Tersentuh dan Sadar, Hanya Lima Menit

Yunus juga mengakui bahwa sebelumnya ada permohonan untuk memajukan pertandingan agar laga dimulai pada sore hari. Namun, aparat dan panitia akhirnya sepakat untuk tetap menggelar pertandingan pada malam hari.

"Benar bahwa dari pihak kepolisian juga menyampaikan hal itu, tetapi atas diskusi yang dilakukan oleh pihak panpel dan pihak keamanan, maka terjadi kesepahamannya untuk tetap dilaksanakan malam hari," kata Yunus saat konferensi pers di Jakarta, Minggu.

Sementara itu, terkait penggunaan gas air mata, Yunus menyebut pihaknya masih menunggu proses investigasi yang tengah berlangsung. Meski begitu ia yakin aparat mengambil tindakan tersebut sebagai upaya antisipasi.

Baca Juga: Merinding! Inilah Cerita Saksi Mata dan Kisah Memilukan Seorang Ayah di Tragedi Kanjuruhan: Sudah Enggak Ada

"Sangat begitu cepat kejadian yang berada pada tragedi tersebut sehingga tentu juga pihak keamanan mengambil langkah-langkah yang tentu dari pihak keamanan sendiri telah dipikirkan dan dikaji dengan baik karena memang kita lihat bersama pasca 45 kali 2, pasca pertandingan tersebut, dari suporter banyak yang turun ke lapangan dan tentu pihak keamanan mengambil langkah-langkah antisipatif," kata Yunus.

Meskipun menyebut tindakan tersebut sebagai langkah antisipatif, Yunus enggan berbicara bahwa ada kelalaian aparat dalam kasus kerusuhan Kanjuruhan.

Ia masih menunggu hasil penyelidikan dari tim investigasi yang terdiri antara lain tim investigasi kepolisian, PSSI dan pihak lain dalam menelusuri kebenaran Kerusuhan Kanjuruhan. Ia menuturkan bahwa Ketua Umum PSSI M. Iriawan bersama pihak PT Liga Indonesia Baru, Komite Disiplin dan Komite Banding sudah berangkat ke Malang untuk melakukan investigasi.

Baca Juga: Bahaya Gas Air Mata Bagi Kesehatan, Anda Wajib Tahu Ini!

"Kita tunggu saja nanti di sore atau malam hari sesaat sementara akan disampaikan oleh ketua umum dan tim yang sudah ada di Malang, mudah-mudahan sesegera ini juga kita mendapat informasinya tentang apa, bagaimana dan seperti apa yang terjadi di Malang tadi malam," kata Yunus.

Yunus juga mengingatkan bahwa kerusuhan Kanjuruhan bukanlah perkelahian antar suporter atau kerusuhan saling memukul. Sebab yang hadir di Kanjuruhan adalah para Aremania yang merupakan pendukung dari Arema FC, tanpa hadirnya suporter Persebaya, Bonek.

Halaman:

Editor: Noor Wahid Al-Mutakassirah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X