Nongkrong.co - Republik Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei. Tanggal ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI nomor 316 Tahun 1959. Penetapan ini dilatarbelakangi oleh kelahiran sosok Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, putra GPH Soerjaningrat, atau cucu Sri Paku Alam III, yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara.
Tahun 2022 adalah awal tahun ketiga di masa pandemi Covid-19. Pada masa-masa ini, Pandemi memaksa lembaga pendidikan tidak bebas menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, durasi pembelajaran yang terbatas, dan pembatasan jumlah kelompok belajar dalam satu kelas. Meski demikian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengklaim berhasil menyelenggarakan pendidikan yang selaras dengan masa pandemi.
Keberhasilan ini terutama berbarengan (koeksisten) dengan peluncuran proyek Kurikulum Merdeka Belajar, yang justru cocok di situasi pandemi. Bisa dikatakan, dengan adanya pandemi, kurikulum Merdeka Belajar justru menemukan relevansinya.
Menteri Nadiem Makarim juga menegaskan Indonesia turut bekerja di level internasional untuk memimpin pemulihan akibat pandemi. KTT G20 pada bulan November 2022 menjadi momentum untuk turut mewujudkan keikutsertaan Indonesia untuk memimpin pemulihan ini.
Di bawah ini adalah naskah lengkap pidato Mendikbudristek dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022.
Baca Juga: 2000 Lowongan Kerja CT Corp 20-22 Mei 2022 Bersamaan dengan Allo Bank Festival 2022
PIDATO
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
DALAM PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL
2 MEI 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu.
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,
Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinyna.
Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut mencoba. Kita tdak hanya mampu melewati tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.
Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.