NONGKRONG.CO - Surat dalam Al Quran sarat dengan pelajaran dan aturan menjalankan syariat. Salah satu yang wajib setiap Muslim tahu adalah surat Yusuf ayat 4 yang berhubungan dengan Nabi Yusuf.
Dalam surat Yusuf ayat 4, Muslim diajarkan bersyukur terhadap setiap nikmat yang diberikan Allah dan menghindari sifat riya’ dan sombong. Pelajaran ini dijelaskan lewat kisah Nabi Yusuf.
Ayat tersebut menjelaskan tentang Nabi Yusuf bercerita pada ayahnya bahwa beliau bermimpi. Mimpi ini merupakan petunjuk dan umat Muslim agar bisa menjadikannya teladan. Bagaimana penjelasan dari surat Yusuf ayat 4 tersebut?
Baca Juga: Kajian Surat Al Baqarah ayat 218: Menggali Makna Girah Muharam
Nabi Yusuf bercerita pada Nabi Ayub, ayahnya, bahwa telah melihat 11 bintang dan matahari. Semua benda tersebut bersujud kepadanya.
Kemudian Nabi Ayub menyampaikan kepada Nabi Yusuf agar tidak membocorkan mimpinya pada semua saudaranya. Tujuannya adalah agar tidak sombong dan menimbulkan rasa benci dari saudara-saudaranya.
Apa yang dikhawatirkan Nabi Ayub terjadi. Ketika mengetahui mimpi Nabi Yusuf, ternyata dalam hati saudaranya muncul rasa iri, dengki dan benci.
Baca Juga: Kajian Surat Hud ayat 114: Antara Baik dan Buruk
Pelajaran yang dapat dipetik dari surat Yusuf ayat 4 adalah, bahwa kaum Muslim diajarkan untuk menyembunyikan nikmat yang diterima. Dengan demikian tidak timbul rasa riya' atau sombong karena karunia tersebut.
Setiap Muslim tidak boleh memamerkan apa yang dimiliki agar tidak timbul fitnah atau masalah di kemudian hari. Pada dasarnya keberuntungan seseorang dapat menjadikan orang lain merasa ingin mendapatkan hal yang sama.
Dalam surat Yusuf ayat 4 tersebut, pelajaran dan penjelasan yang disampaikan Nabi Ayub, ayah Nabi Yusuf, perlu kita teladani. Dengan menjaga lisan dan perbuatan, kita bisa hidup damai bersama orang lain.
Baca Juga: Kajian Surat Al Hajj ayat 37: Merefleksi Iduladha
Meski dengan keluarga atau saudara sendiri, rasa dengki bisa muncul. Karena itu ketika berinteraksi harus menjaga sikap. Kebiasaan pamer bukan hanya buruk bagi orang lain karena memancing rasa iri, tetapi juga untuk pelaku.
Artikel Terkait
Kajian Surat Al-Baqarah ayat 83: Surga Bagi Orang Berakhlak Mulia
Kajian Surat At-Tahrim ayat 8: Bertobat Sebelum Hati Berkarat
Kajian Surat At-Taubah ayat 36: Terlihat Mewah di Bulan Zulkaidah
Kajian Surat Al Hajj ayat 32-33: Bekal Utama dalam Berhaji dari Prof Sofyan Sauri
Kajian Surat Fussilat ayat 30: Meraih Manisnya Buah Ibadah
Kajian Surat Al Hajj ayat 37: Merefleksi Iduladha
Kajian Surat Hud ayat 114: Antara Baik dan Buruk
Kajian Surat Al Baqarah ayat 218: Menggali Makna Girah Muharam