• Jumat, 29 September 2023

Makna Surat Yusuf Ayat 4, Setiap Muslim Harus Mengambil Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Makna surat Yusuf ayat 4, pelajaran untuk Muslim dari kisah Nabi Yusuf (pixabay.com)
Makna surat Yusuf ayat 4, pelajaran untuk Muslim dari kisah Nabi Yusuf (pixabay.com)

 


NONGKRONG.CO - Surat dalam Al Quran sarat dengan pelajaran dan aturan menjalankan syariat. Salah satu yang wajib setiap Muslim tahu adalah surat Yusuf ayat 4 yang berhubungan dengan Nabi Yusuf.

Dalam surat Yusuf ayat 4, Muslim diajarkan bersyukur terhadap setiap nikmat yang diberikan Allah dan menghindari sifat riya’ dan sombong. Pelajaran ini dijelaskan lewat kisah Nabi Yusuf.

Ayat tersebut menjelaskan tentang Nabi Yusuf bercerita pada ayahnya bahwa beliau bermimpi. Mimpi ini merupakan petunjuk dan umat Muslim agar bisa menjadikannya teladan. Bagaimana penjelasan dari surat Yusuf ayat 4 tersebut?

Baca Juga: Kajian Surat Al Baqarah ayat 218: Menggali Makna Girah Muharam

Nabi Yusuf bercerita pada Nabi Ayub, ayahnya, bahwa telah melihat 11 bintang dan matahari. Semua benda tersebut bersujud kepadanya.

Kemudian Nabi Ayub menyampaikan kepada Nabi Yusuf agar tidak membocorkan mimpinya pada semua saudaranya. Tujuannya adalah agar tidak sombong dan menimbulkan rasa benci dari saudara-saudaranya.

Apa yang dikhawatirkan Nabi Ayub terjadi. Ketika mengetahui mimpi Nabi Yusuf, ternyata dalam hati saudaranya muncul rasa iri, dengki dan benci.

Baca Juga: Kajian Surat Hud ayat 114: Antara Baik dan Buruk

Pelajaran yang dapat dipetik dari surat Yusuf ayat 4 adalah, bahwa kaum Muslim diajarkan untuk menyembunyikan nikmat yang diterima. Dengan demikian tidak timbul rasa riya' atau sombong karena karunia tersebut.

Setiap Muslim  tidak boleh memamerkan apa yang dimiliki agar tidak timbul fitnah atau masalah di kemudian hari. Pada dasarnya keberuntungan seseorang dapat menjadikan orang lain merasa ingin mendapatkan hal yang sama.

Dalam surat Yusuf ayat 4 tersebut, pelajaran dan penjelasan yang disampaikan Nabi Ayub, ayah Nabi Yusuf, perlu kita teladani. Dengan menjaga lisan dan perbuatan, kita bisa hidup damai bersama orang lain.

Baca Juga: Kajian Surat Al Hajj ayat 37: Merefleksi Iduladha

Meski dengan keluarga atau saudara sendiri, rasa dengki bisa muncul. Karena itu ketika berinteraksi harus menjaga sikap. Kebiasaan pamer bukan hanya buruk bagi orang lain karena memancing rasa iri, tetapi juga untuk pelaku.

Halaman:

Editor: Noor Wahid Al-Mutakassirah

Sumber: Merdeka.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

25 Topik Amanat Pembina Upacara SD

Jumat, 29 September 2023 | 20:31 WIB

Keterampilan Utama Seorang Penerjemah

Jumat, 29 September 2023 | 10:59 WIB

Teknologi Penerjemahan Otomatis dan Masa Depannya

Jumat, 29 September 2023 | 09:18 WIB

Contoh Ceramah Maulid Nabi 2023

Jumat, 29 September 2023 | 06:50 WIB

15 Topik Ceramah tentang Maulid Nabi 2023

Kamis, 28 September 2023 | 21:35 WIB

Contoh Sambutan MC dan Susunan Acara Maulid Nabi 2023

Kamis, 28 September 2023 | 19:55 WIB

15 Ide Kegiatan Acara Maulid Nabi 2023

Kamis, 28 September 2023 | 16:00 WIB

Teks Eksplanasi tentang Mengapa Air Menguap

Kamis, 28 September 2023 | 11:36 WIB

Teks Eksplanasi tentang Sistem Syaraf Manusia

Kamis, 28 September 2023 | 09:21 WIB

Amanat Pembina Upacara tentang Maulid Nabi 2023

Rabu, 27 September 2023 | 22:00 WIB

Teks Eksplanasi tentang Gempa Bumi

Rabu, 27 September 2023 | 10:19 WIB

Teks Eksplanasi tentang Mengapa Bumi Mengalami Musim

Rabu, 27 September 2023 | 07:52 WIB

Teks Eksplanasi tentang Sistem Pencernaan Manusia

Rabu, 27 September 2023 | 05:59 WIB
X