Contoh Kultum: Jangan Pernah Meninggalkan Puasa Tanpa Sebab: Bahaya

- Selasa, 28 Maret 2023 | 11:46 WIB
Ilustrasi puasa di bulan Ramadhan (Pixabay)
Ilustrasi puasa di bulan Ramadhan (Pixabay)

 

NONGKRONG.CO – Ceramah singkat yang populer dengan istilah kultum dapat kita temui di berbagai kesempatan pada bulan Ramadhan. Sebut saja misalnya kultum bakda salat subuh, menjelang salat tarawih, dan di sela acara pesantren kilat atau pesantren Ramadhan.

Bahwa disebut kultum, akronim dari kuliah tujuh menit, tidaklah berati harus tujuh menit. Yang penting singkat; lebih kurang tujuh menit.

Baca Juga: Resep Kakiage Sosis, Bakwan Ala Jepang Chef Devina Hermawan yang Krispi dan Untuk Menu Sahur dan ide Jualan

Artikel berikut ini adalah contoh teks kultum yang dapat menjadi referensi kultum di acara sanlat alias pesantren kilat dengan tema “Bahayanya meninggalkan puasa tanpa uzur.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji kepada Allah Swt. yang Maharahman Maharahim. Hanya kepada-Nya kita bertobat atas dosa-dosa dan hanya kepada-Nya kita meminta dijauhkan dari beragam keburukan.
Shalawat teriring salam senantias tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad s.a.w.

Baca Juga: 5 Komposer Musik Klasik Termahsyur dan Mahakaryanya, Buat Kamu yang Tertarik Dengan Musik Klasik

Anak-anakku,
Kultum dengan tema “Bahayanya meninggalkan puasa tanpa uzur” ini akan Bapak mulai dari dialog bukan sembarang dialog dari bukan sembarang kisahan.

Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua laki-laki yang mendatangiku.
Keduanya memegangi kedua lenganku, kemudian membawaku ke sebuah gunung terjal.
Keduanya berkata kepadaku, “Naiklah!”

Aku menjawab, “Aku tidak mampu.”

Keduanya berkata, “Kami akan memudahkannya untukmu.”
Maka aku naik.

Ketika aku berada di tengah gunung itu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang keras, sehingga aku bertanya, “Suara apa itu?”
Mereka menjawab, “Itu teriakan penduduk neraka.”

Baca Juga: Terkenal Dengan 'Agama Adalah Candu' Benarkah Karl Marx Anti Agama dan Menjustifikasi Kebencian Agama Komunis?

Kemudian aku dibawa ke tempat lain; tiba-tiba aku melihat sekelompok orang digantung terbalik dengan urat-urat kaki mereka sebagai ikatan. Ujung-ujung mulut mereka sobek dan mengalirkan darah.

Halaman:

Editor: Noor Wahid Al-Mutakassirah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X