NONGKRONG.CO - Sebagai rakyat Indonesia yang telah merdeka, kita juga perlu memahami filosofi di balik meriah dan jatuh bangunnya prosesi lomba Balap Karung.
Selain sebagai ajang ketangkasan, lomba Balap Karung juga memiliki banyak filosofi dalam setiap tahapnya.
Awalnya lomba Balap Karung menggunakan media karung goni yang berwarna coklat dan terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan dengan permukaan yang kasar. Namun pada perkembangannya keberadaan karung goni yang semakin sedikit membuat ajang lomba Balap Karung berganti menggunakan karung yang terbuat dari plastik.
Baca Juga: Senyum Refal Hady Bikin Banyak Netizen Perempuan Klepek-klepek
Sebelum kita mengetahui filosofi lomba Balap Karung, kita simak dulu yuk kenapa memakai karung goni untuk lomba Balap Karung.
Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, rakyat Indonesia harus menjalani kerja paksa atau Romusha. Kerja paksa ini membuat rakyat Indonesia serba kekurangan karena tanpa diberi imbalan yang pantas.
Akibatnya rakyat Indonesia yang kala itu belum tersentuh perkembangan pakaian harus rela memakai karung goni sebagai pakaiannya.
Baca Juga: Meski Kasus Mudah, Menko Polhukam Nilai Kasus Brigadir J Bukan Kriminal Biasa
Karung goni saat itu biasa dipakai untuk mengemas bahan makanan seperti beras, tepung, kentang, wortel. Sisa-sisa bahan makanan pada karung goni ini membuat kutu-kutu mudah beranak-pinak di sela-sela serat karung goni.
Artikel Terkait
Lebih Fleksibel, Inilah Konsep Lengkap Kurikulum Merdeka Belajar
Mapel Informatika Jadi Materi Pilihan Kurikulum Merdeka? Ini Dia Yang Akan Dipelajari Siswa
Totto Chan: Mendobrak Dogma, Kurikulum Merdeka yang Melampaui Zamannya
Arist Merdeka Sirait Angkat Bicara Terkait Kasus Pelecehan Seksual JE
Implementasi Kurikulum Merdeka Tetap Berjalan Pada Tahun Ajaran ini, Yuk Kita lihat Kendalanya Apa Saja?
Kurikulum Merdeka Berlaku Tahun Ajaran baru: Level Implementasi Berubah untuk Beberapa Satuan
77 Tahun Indonesia Merdeka, Bagaimana dengan Pendidikan Kita?
Lirik Lagu Hari Merdeka Beserta Maknanya