Nongkrong.co - Nama lengkap Syaikh Ibn Al-'Arabi radliyallahu 'anhu adalah Muhammad ibn 'Ali ibn Muhammad ibn al-'Arabi al-Ta'i al-Hatimi, seorang sufi dari Andalusia. Beliau dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1165 Masehi di Al-Andalus, Spanyol. Beliau lahir sekitar 50 tahun setelah wafatnya Imam al-Ghazali (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i), tanggal 19 Desember 1111 Masehi, di Tus, Iran.
Selain masyhur sebagai Sufi, syaikh Ibn Al-'Arabi telah dikenal menulis kitab dan manuskrip dalam jumlah ratusan --salah satu sumber mengatakan sampai 300. Hal ini menjadikan Syaikh sangat populer. Dalam dunia tasawuf, kepopulerannya disebut-sebut hanya bisa ditandingi oleh Imam al-Ghazali.
Salah satu kitab karangan sang Syaikh adalah kitab yang berjudul al-Futuhat al-Makkiyyah, sebuah kitab ribuan halaman yang terbagi ke dalam 37 jilid, sebuah maha karya yang didasarkan pada pertemuan dengan ruh seorang “pemuda yang sedang berlalu” (al-fatā al-fā’it) pada saat sang Syaikh melakukan tawaf mengelilingi Baytullāh.
Pada jilid ke-6 dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyyah tersebut, sang Syaikh menuturkan makna-makna shalat sesuai penyandarannya. Di dalam kitab tersebut, Shalat dapat disandarkan kepada 4 (empat) pihak.
[Paragraf selanjutnya di bawah ini disadur dari jilid ke-6 al-Futuhat al-Makkiyyah yang diterjemahkan oleh Harun Nur Rasyid, terbitan Darul Futuhat, Yogyakarta, tahun 2022.]
Pihak pertama.
Shalat disandarkan kepada al-Haqq.
Allah Swt berfirman: "Dialah yang senantiasa shalat atas kalian dan begitu pula para malaikat-Nya, supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya" (QS 33:43).
Dari ayat tersebut, Allah Swt menyifati Diri-Nya bahwa Dia melakukan shalat (yushalli) atau melimpahkan rahmat-Nya atas manusia, yakni dengan "mengeluarkan kalian dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya". Dengan kata lain, mengeluarkan manusia dari kesesatan menuju petunjuk dan dari kesengsaraan menuju kebahagiaan.
Pada penyandaran kepada Al-Haqq ini, makna Shalat, dengan demikian, adalah rahmat.
Baca Juga: Keutamaan Zikir: Mengingat Allah Swt dengan Hati