NONGKRONG.CO ---Filosofi Jawa. Ambeg Angkara Murka ‘Karakter Orang Yang Jahat Seperti Rahwana’. Orang Jawa sering menandai karakter-karakter tertentu dengan bentuk pitutur luhur.
Salah satunya adalah ambeg angkara murka. Ini adalah karakter yang berkuasa, tetapi suka menumpahkan darah. Dia gemar berbuat jahat terhadap hal-hal kecil.
Tindakan atau kesalahan kecil pun dapat dihukum mati bila bertemu dengan karakter yang bersifat ambeg angkara murka ini. Ravana, juga dikenal sebagai Ravana atau Rawana, adalah tokoh dalam epik Hindu, Ramayana.
Baca Juga: Herbal Jawa: Manfaat Kangkung Yang Ajaib
Dalam cerita Ramayana, Ravana digambarkan sebagai seorang raja raksasa yang kuat dan jahat. Berikut adalah beberapa gambaran tentang karakter Ravana:
1. Kuasa dan kekuatan: Ravana digambarkan sebagai sosok yang sangat kuat dan memiliki kekuatan luar biasa. Ia dianggap sebagai penguasa yang menakutkan dengan kekuasaan yang tak terkendali.
2. Ambisi yang tak terbatas: Ravana memiliki ambisi yang tidak terbatas dan ingin menguasai dunia. Ia ingin menjadi lebih kuat dan lebih berkuasa daripada dewa-dewa dan bahkan mencoba untuk menaklukkan Surga.
Baca Juga: Herbal Jawa: Manfaat Selada Yang Istimewa
3. Kesombongan dan keserakahan: Karakter Ravana sering dipandang sebagai contoh kesombongan dan keserakahan. Ia merasa dirinya tidak terkalahkan dan berpikir bahwa dia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa menghiraukan konsekuensinya.
4. Penyandang naga: Ravana memiliki sepuluh kepala, yang merupakan simbol dari kekuatannya. Dia juga diyakini memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi naga.
5. Penipu, pemaksa, dan penculik: Ravana adalah dalang penculikan Sita, istri Rama, yang merupakan titik puncak dalam cerita Ramayana. Ia menyandera Sita dan mencoba memaksanya untuk menjadi istrinya, menciptakan konflik besar antara Rama dan Ravana.
Baca Juga: Herbal Jawa: Manfaat dan Khasiat Wortel Yang Luar Biasa
6. Ketidakmampuan untuk mengenali kebenaran: Meskipun memiliki kekuatan yang besar, Ravana seringkali tidak mampu mengenali kebenaran dan keadilan. Ia seringkali memilih untuk mengabaikan nasehat baik dan mengikuti jalan kejahatan.
Dalam cerita Ramayana, Ravana akhirnya dihadapi dan dikalahkan oleh Rama, seorang pangeran yang bijaksana dan saleh.
Artikel Terkait
Filosofi Jawa: Aja Semangkeyan