NONGKRONG.CO - Twitter bakal menutup lebih banyak kantor di beberapa negara. Hal ini adalah upaya dari pengiritan berlebihan yang diterapkan oleh CEO barunya Elon Musk.
Berdasarkan dua sumber yang akrab dengan Twitter, sekurangnya bakal terdapat belasan kantor internasional Twitter yang telah ditutup/bakal ditutup. Di sisi lain, terdapat sejumlah kantor di Amerika Serikat yang bakal ditutup dalam beberapa pekan mendatang.
Penutupan kantor ini pun nanti menyebabkan ratusan karyawan Twitter kehilangan pekerjaannya, sesudah ribuan karyawan yang telah dipecat atau mengundurkan diri seusai Elon Musk menjadi pemilik Twitter.
Baca Juga: Bidadari Voli Indonesia: 5 Bidadari Voli Indonesia yang Membuat Mata Pemirsa Lelaki Sulit Berkedip
kantor-kantor yang bakal ditutup juga yang berdomisili di Hong Kong, Filipina, Meksiko, dan Afrika. kantor Twitter di Australia, Korea Selatan, Eropa, dan India ditutup pula atau bakal lekas ditutup dalam beberapa pekan mendatang.
kantor Twitter di Singapura pun pernah ditutup di Kamis kemarin sebab telat melunasi sewa gedung makanya karyawan pernah diusir dari gedung dan disuruh bekerja dari rumah. Anehnya, kantor di Singapura ialah sarang utama Twitter, khususnya kawasan Asia.
Lalu Elon Musk segera melunasi sewa gedung, dan karyawan yang dahulu terpaksa pergi dari kantor disuruh untuk balik bekerja di kantor.
Baca Juga: Film Korea 21+: 6 Film Korea 21+, Banyak Scene Panas, Bisa Bikin Panas Dingin
Sebelumnya Twitter punya puluhan kantor internasional di kota-kota besar di berbagai belahan dunia, seperti Paris, Madrid, Berlin, Manila, Mumbai, Bangalore, dan Jakarta.
Adapun kantor internasional lainnya mayoritas ialah kantor yang lebih kecil dalam menyokong operasional bisnis, khususnya engineering dan iklan.
Perusahaan bergambar burung tersebut mempunyai kira-kira 20 kantor di AS. Tetapi, Twitter sedang mendiskusikan secara internal demi memangkas total kantor yang aktif sebagaimana San Francisco, New York, Los Angeles, London, Tokyo, dan Dublin.
Elon Musk tetap menguatkan performa semenjak mengakuisisi Twitter seharga USD 44 miliar pada Oktober silam. Di samping menutup kantor dan memecat karyawannya, Elon Musk mengontrol dengan ketat pula untuk pendapatan karyawan dan mendepak petugas kebersihan di kantor.
Artikel Terkait
Elon Musk Batal Beli Twitter, Ada Apa?
Apa Alasan Sebenarnya Elon Musk Batal Beli Twitter?
Elon Musk Bantah Tudingan Perselingkuhan!
Setelah Tuntaskan Pembelian Twitter, Elon Musk Depak Beberapa Pejabat Twitter
Tak Ingin Mengikuti Ultimatum Elon Musk, Karyawan Twitter Pilih Resign.
Update Baru! Centang pada Akun Twitter Tak lagi Satu Warna, Elon Musk Berikan Update Warna Abu-Abu dan Emas