Kemenparekraf Luncurkan Saham D’MAMAM Lewat Layanan LBS Urun Dana, ini Tujuannya

NONGKRONG.CO - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meluncurkan Launching Listing Saham PT D’Mamam Sehatin Indonesia (D’MAMAM) melalui layanan LBS Urun Dana.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam pernyataanya di Jakarta, Jumat (20/1/2023) menjelaskan, pihaknya bangga mempersembahkan salah satu binaan unggulannya yaitu PT Dmamam Sehatin Indonesia (D’mamam) bisa melakukan IPO saham Securities Crowdfunding yang difasilitasi oleh LBS Urun Dana.

Hal ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dikutip Nongkrong.co dari situs resmi Menparekraf.go.id. 

Baca Juga: Wah Bangga! Sandiaga Uno Ajak Wisatawan Nonton dan Meriahkan WSBK 2023 di Mandalika

“Kami mendorong masyarakat agar mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi secara nyata terhadap usaha kecil menengah dengan secara langsung membeli saham D’mamam melalui LBS urun dana,” katanya.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan Indonesia memiliki potensi industri halal yang sangat besar, perlu peran serta pemerintah semakin mendorong para pelaku usaha untuk mengembangkan produk dan jasa halalnya.

“Kemenparekraf berkomitmen mendukung akselerasi industri halal melalui program Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) yang telah terselenggara di tahun 2022 merupakan program untuk mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fashion industri halal untuk mendapatkan dukungan pembiayaan/permodalan dari lembaga keuangan dan investor,” ujarnya.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Tinjau Persiapan Penyelenggaraan ATF 2023 di Candi Prambanan

Dalam sambutannya, Direktur Utama LBS Urun Dana Rezza Zulkasi mengatakan, Saham PT Dmamam Sehatin Indonesia ditawarkan melalui platform layanan urun dana (Securities Crowdfunding), dimana penawaran ini tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 57 tahun 2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi.