NONGKRONG.CO – Mempersembahkan Dunia Maya, Cerpen ketiga trilogi Cerpen Maya karya Trip Umiuki.
Bukan hanya bangga, tetapi sangat bangga Maya jalan di pelataran kampus dengan Bram, teman kuliahnya. Ganteng. Atletis. Modis pula. Panen mata. "Serasa dunia ini milik kami,” guraunya, “yang lain numpang.”
Bu Rangga khusyuk sekali menyimak sampai sayang berkedip menyaksi binar bahagia di mata Maya.
“Banyak yang ngefans,” lanjutnya seraya menggambarkan banyaknya gadis yang histeris kalau Bram nyumbang lagu di Beatles Cafe. “Tapi Bram tetap setia. Tidak berpaling walau banyak yang jauh lebih cantik.”
Maya juga menuturkan bahwa dalam waktu singkat Bram berterima di keluarganya. Hanya saja dia tidak tahu kalau sebenarnya diam-diam ibunya pun sempat terpesona.
Baca Juga: Deklarasi Balfour; Awal Sejarah Konflik Israel-Palestina Modern
“Kenapa kalian tidak menikah?” tanya Bu Rangga setelah meneguk teh sore tanpa menyadari salah raih cangkir teh Maya. Maya senyum. Diam-diam dia tukar posisi cangkirnya agar Bu Rangga tidak malu.
“Kenapa waktu Bram pulang tadi saya tidak dibangunkan?” Maya balik bertanya menghindari menjawab pertanyaan Bu Rangga.
Bu Rangga tampak tersipu. “Begitu terdengar azan zuhur Bram buru-buru pamit,” ucapnya. Tentu saja tidak dikatakan sempat khilaf menggenggam tangan Bram sehingga dalam gugupnya hanya dengan anggukan mempersilakan tamunya pulang.
Baca Juga: Filosofi Jawa: Nerima Ing Pandum
Selang beberapa menit setelah tidak terdengar lagi suara knalpot Vespa Bram, Maya terbangun dan mulai menyadari apa yang terjadi. Menangis dia di pangkuan Bu Rangga. Terbayang seperti film yang diputar ulang:
Pagi tadi sengaja bikin gara-gara agar punya alasan pergi dari rumah. Di bawah tatapan syok suaminya dia ke luar sementara di tepi jalan sudah menanti teman yang baru kopi darat kali pertama. Selingkuh kali pertama. Kaget berat akan diajak check in hotel dia arahkan mampir dulu ke Beatles Cafe berharap keajaiban.
Keajaiban pun terjadi saat dia lihat Bram masuk kafe. Selamatlah Maya dari jerat perselingkuhan yang nyaris fatal.
***
Artikel Terkait
Cerpen Kupu-Kupu Angkasa oleh Jemmy Piran
Cerpen Evangeline Berayun di Atas Ayunan Bandul Karya Wahid Al-Mutakassirah Tentang Waktu dan Kematian
Cerpen Kita Sepasang Merpati oleh Jemmy Piran
Perempuan Berpundak Laweyan; Cerpen Karya Laras Sekar Seruni
Cerpen Percakapan Tanpa Awal oleh Jemmy Piran
Cerpen Kenangan yang Ingin Kujaga oleh Jemmy Piran
Cerpen Hujan, Cinta, dan Ingatan yang Terjaga oleh Jemmy Piran
Trilogi Cerpen Maya: Maya dan Sepelangi Mimpi karya Trip Umiuki
Footprints/Tapak Tilas, Kumpulan Cerpen Dwibahasa (Inggris dan Indonesia) Terbit di Amerika dan Indonesia
Trilogi Cerpen Maya: Maya dan Selesap Pelangi karya Trip Umiuki