NONGKRONG.CO -
Tubuhnya agak tinggi, tapi rapuh dan tua sebenarnya.
Ia berdiri kaku.
Cinta tampak telah menyihirnya
jadi kesatria dengan luka
di lambung.
--Ia Menangis - Goenawan Mohamad dalam Kumpulan Sajak Don Quixote
Miguel de Cervantes Saavedra, penulis kelahiran Spanyol, memulai kisah gilanya lewat Don Quixote ketika ia memasuki usia hampir setengah abad. Karyanya tersebut ia jual sangat murah, tapi tanpa disangka-sangka mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pembaca seluruh dunia. Bahkan di Amerika Serikat, yang ketika itu gereja melarang semua novel dikonsumsi publik. Tapi masyarakat Amerika Serikat tetap bisa mendapatkannya diam-diam dengan membaca buku bajakan kisah ini.
Ia pun memutuskan untuk membuat kisah Don Quixote berlanjut menjadi dua volume agar dapat memuaskan dan menghilangkan dahaga pembaca yang terus menagih kelanjutan cerita Don Quixote.
Karya ini lahir pada awal abad ke-17, atau sekitar tahun 1605 (Volume I) dan 1615 (Volume II). Don Quixote kemudian didaulat sebagai novel terlaris sepanjang masa dan sanggup mengubah tatanan kehidupan sosial berabad-abad setelahnya, khususnya dalam bidang sastra, seni, budaya popular, bahkan revolusi politik.
Kreativitas de Cervantes dalam mencipta Don Quixote de la Mancha sanggup membuat para akademisi pada masa itu memutuskan mahakarya ini sebagai novel modern pertama.
Artikel Terkait
Novel Gadis Kretek Ratih Kumala dan Eksistensi Perempuan dalam Rokok
Film Black Swan dan Delusi tentang Kesempurnaan Abadi
Perdagangan Rempah dalam Novel Kura-Kura Berjanggut Karya Azhari Aiyub
Prambanan: Antara Kisah Roro Jonggrang dan Rakai Pikatan
Chairil Anwar dalam 100 Tahun Kesunyian
5 Rekomendasi Novel Indonesia untuk Menemani Libur Akhir Tahun
Midnight in Paris: Pertemuan dengan F. Scott Fitzgerald dan Ernest Hemingway