NONGKRONG.CO ---Ibu Negara, cerbung Bagian 65. ACARA launching buku catatan pribadi Berlian Hati Kusuma: Menantu, Istri, dan Ibu Presiden semula ingin kulakukan dengan sederhana di antara para keluarga dan kerabat serta sahabat dekat. Rupanya Belinda tidak setuju.
Dia yang hilir mudik mengurusi proyek perbukuan dan toko buku, meminta agar aku membuat acara tersebut terbuka untuk publik. Tempat yang disediakan pun tidak main-main. Areal yang luas di Jogja Expo Center. Gedung publik yang sejak puluhan tahun lalu menjadi ajang dan tempat pameran terbesar di Yogyakarta.
“Mbak Belinda, apa sudah dipikir matang-matang? Buat apa kita pakai JEC? Nanti yang datang hanya orang-orang dekat,” kataku sedikit gusar ketika Belinda mengubah semua urusan berkaitan dengan launching buku tersebut.
Baca Juga: TAMBA TEKA LARA LUNGA ‘OBAT DATANG, SAKIT (PUN) PERGI’
Belinda tersenyum manis. “Mbak Berlian, serahkan urusan ini sama gue. Sudahlah, ini demi kebaikan semua pihak. Semakin banyak pihak tahu kisah ini, semakin baik jadinya. Semuanya sudah ada yang urus,” katanya sambil mengedipkan mata padaku dan meninggalkanku.
Aku sering tidak mengerti dengan sikap salah satu besanku yang cantik itu. Namun aku tahu, Belinda lebih dari profesional untuk mengurusi setiap masalah bisnis yang berkaitan dengan kerja sama kami.
Benarlah apa yang dipikirkan Belinda. Peserta membludak. Pembicaraan tidak lagi semata-mata tentang bukuku. Namun menjadi melebar ke masalah negara dan pemerintahan. Film-film yang dikeluarkan oleh perusahaanku pun banyak yang menjadi bahan pertanyaan.
Baca Juga: Telonan: Selamatan Kehamilan 3 Bulan (105 Hari Kandungan)
Untunglah, Belinda sangat profesional. Dia mengajak serta Bondan, Bimo, Bastian, Awang, dan dirinya sendiri untuk mendampingiku membicarakan buku tersebut. Jadi, setiap pertanyaan tidak harus kujawab sendirian.
Aku sangat bersyukur. Ini seperti ajang reuni sahabat dan keluarga. Disebut sahabat, ya, mereka sahabat-sahabatku sejak lama dan takdir mempersatukan kami dalam lingkungan keluarga besar karena anak-anak kami.
“Ibu Berlian, apa yang harus kami pegang agar memiliki motivasi dan cita-cita yang kokoh?” tanya salah seorang remaja belia.
Baca Juga: Tingkeban: Selamatan Kehamilan 7 Bulan (245 Hari)
Lama aku berpikir untuk menjawabnya. “Carilah ilmu sebanyak-banyaknya dan berbuatlah baik pada siapa saja karena Allah. Bawa Allah dalam setiap langkah. Ilmu akan menuntunmu pada kebaikan dan kebaikan akan menjagamu dengan kemuliaan. Kalau sudah begitu, Allah akan merahmatimu dengan anugerah yang besar.”
Tepuk tangan meriah dan membahana. Jujur, kali ini aku rindu sekali untuk mengurusi film di Intan Perdana. Rindu sekali bersitegang dengan Mr. Jamal dan Bu Chandra. Rindu sekali menunggu penuh debaran hati angka-angka rating dari setiap sinetron yang kuurusi.
Artikel Terkait
Teman Dari Amsterdam - Bagian 1
Ibu Negara Cerbung Bagian 1