NONGKRONG.CO - Hanindawan, aktor kawakan Solo melaksanakan pentas teater bertajuk Monolog Jendral pada Senin malam, 5 Desember 2022 di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah.
Malam bergerak pelan. Mendung tebal di langit untung masih gemantung, bila hujan penonton akan kesulitan untuk berteduh. Maklum pentas Hanindawan selalu ditunggu, penonton berjubel banyak yang lesehan, dan ada juga yang tak kebagian tempat, terpaksa berdiri dengan sudut pandang yang kurang leluasa ke panggung.
Hanindawan muncul dengan ciri khasnya kepala plontos, dia mencangking ember berisi bunga. Dan mulai berperan sendirian dalam berbagai karakter.

Suaranya langsung menghunus kesunyian karena penonton yang diam menunggu aksi.
DULU, LAKI LAKI ITU HIDUP BERSAMA IBUNYA JAUH DARI PINGGIRAN KOTA. BAPAKNYA SUDAH MENINGGAL SAAT BEKERJA MENJADI KULI BANGUNAN DI SEBUAH GEDUNG DI IBU KOTA. SEKARANG, IBU NYA PUN SUDAH MENYUSUL BAPAKNYA. LAKI LAKI ITU TINGGAL SEORANG DIRI, DAN PEKERJAANNYA MENJAGA KEAMANAN KAMPUNGNYA. ORANG ORANG SEKAMPUNG TAK ADA YANG MENGENAL SIAPA NAMANYA, KARENA SEHARI-HARI IA DIPANGGIL DENGAN SEBUTAN: JENDRAL.
HARI ITU SANG JENDRAL MENANGIS DI DEPAN MAKAM IBUNYA, KARENA IA HARUS MENANGGALKAN NAMA PANGGILANNYA, JENDRAL!
Hanin memulai karakter lelaki perkasa si jenderal dengan suara berat lalu berganti dengan karakter ibu-ibu dengan suara cempreng kewanitiaan -dengan lebih dulu mengalungkan kain selendangnya di atas kepala sebagai simbol wanita.
Baca Juga: Berikut Syarat dan Cara Menjadi Volunteer Piala Dunia U20 2023 Indonesia Bagi Kamu yang Berminat
Uniknya kain selendang -yang hanya satu peralatan ini- bisa beralih fungsi sedemikian rupa untuk mewakili berbagai karakter yang dibawakan Hanin sendirian.
Artikel Terkait
Tilik Sarira Creative Process Hadirkan PERMISI! (Road Trip Exhibition) 2022 Dengan KONTES BERBOHONG
Cerkak: Gibol