NONGKRONG.CO - Fuko dihukum penjara selama dua puluh hari bersama seorang perempuan setelah mereka terlibat perkelahian di dalam kelab malam. Lebih tepatnya di bilik toilet yang ada di dalam kelab malam itu.
Perempuan itu pingsan setelah mengetahui hidungnya berdarah dan terasa seperti akan terlepas dari mukanya. Sementara Fuko nyaris kehilangan sebelah daun telinganya karena gigitan perempuan itu yang seperti gigitan harimau.
Perkelahian mereka sebenarnya berawal dari kesalah-pahaman semata. Ruangan di dalam kelab dipenuhi perangkat suara dengan musik elektronik bernada acak yang diputar keras-keras. Orang-orang di dalamnya hanya berkomunikasi menggunakan gerakan tubuh, seolah menari.
Baca Juga: Cerpen Harga Sepotong Kaki karya Arianto Adipurwanto
Malam itu Fuko lumayan mabuk setelah menenggak cukup banyak Tequilla. Menurut laporan di kantor polisi, kondisi Fuko inilah yang kemudian meringankan hukuman penjaranya. Dalih yang sama juga telah meringankan hukuman perempuan itu.
Perempuan itu berjarak dua kursi di samping Fuko. Mereka mungkin tak akan melakukan percakapan andaikan bartender yang berjaga malam itu tak melakukan atraksi berlebihan saat membuatkan minuman. Fuko dan perempuan itu tak sengaja bersitatap saat bartender melakukan atraksinya dari balik konter, di tengah-tengah mereka.
“Kau suka Tequilla juga?” Fuko bertanya setengah berteriak, kepada perempuan itu.
Perempuan itu menggerak-gerakkan sebelah tangannya ke samping telinga, sebagai isyarat bahwa ia tidak mendengar perkataan Fuko. Fuko membalas isyarat itu dengan mengibaskan sebelah tangannya. Seolah berkata: “Sudahlah, lupakan.”
Baca Juga: Pengabdi Setan 2 Tembus 700 Ribu Penonton: Terornya Kebawa Mimpi
Bartender mengisi gelas Tequilla milik Fuko. Tanpa atraksi sama sekali.
Melihat Fuko meminum jenis minuman yang sama dengannya, perempuan itu bertanya setengah berteriak, kepada Fuko: “Kau suka Tequilla juga?”
Artikel Terkait
Cerpen Burung-burung Tuan Rio Vendrick Karya Mahrus Prihany (Mahan Jamil Hudani)
Cerpen Si Bajingan Kadrun karya Rumadi
Cerpen Harga Sepotong Kaki karya Arianto Adipurwanto