NONGKRONG.CO- Puisi kembali menjadi sebuah karya yang memang sulit dalam proses pembuatannya. Bahkan sebagian orang menganggap, puisi pendek merupakan bentuk representasi untuk sebuah makna yang cukup panjang.
Salah satu puisi yang bagi saya tidak terlalu panjang namun memiliki makna yang cukup mendalam adalah sebuah puisi dari Sitor Situmorang yang berjudul Malam Lebara:
Bulan di atas kuburan
Puisi di atas menjadi paling pendek di Indonesia hingga sekarang. Judulnya Malam Lebaran karya Sitor Situmorang. Konon kabarnya puisi ini lahir ketika Sitor berjalan ingin mengunjungi Pram di sebuah malam lebaran.
Baca Juga: Chairil Dan Semangat Juang Bulan Agustus!
Namun ketika sampai di rumah Pramoedya Anantatoer ternyata si tuan rumah tidak ada. Alhasil Sitor pulang dalam keadaan masygul. Dalam perjalanan Sitor kemudian melihat sebuah tembok putih di tepian jalan agak jauh dan membuatnya sangat penasaran.
Alhasil Sitor pergi ke tembok yang ternyata memiliki sebuah lubang jendela yang memiliki sebuah trali dari besi. Dia mengintip di balik lubang jendela yang seukuran kepala Sitor tersebut dan melihat ada kuburan di balik tembok itu.
Seketika Sitor kemudian bermain dengan kata-kata secara singkat dan lahirlah puisi pendek satu ini. Cerita ini berasal dari berbagai macam sumber, entah benar seperti apa kebenarannya. Namun yang jelas puisi pendek satu ini membuat para penggemar sastra di Indonesia menjadi ramai membahas puisi satu ini.
Artikel Terkait
Teman Dari Amsterdam - Bagian 1
Aan Mansyur Dan Perasaan Yang Rumit
Kerinduan Yang Tak Berujung Ala Aan Mansyur
Prahara
CInta Dan Rindu Ala Eyang Sapardi
Chairil Dan Semangat Juang Bulan Agustus!