NONGKRONG.CO - Puisi selalu mengusik semua kalangan, bahkan, anak muda juga turut andil dalam perkembangan puisi di Nusantara.
Puisi akan menawarkan berbagai kenikmatan-kenikmatan tertentu bagi penulis dan pembacanya.
Puisi selalu disukai oleh semua orang dari seluruh kalangan dan lapisan masyarakat, dari Sabang sampai Merauke. Tidak menutup kemungkinan, di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga sedang bertumbuh.
Baca Juga: Gubernur NTT Panen Pisang dan Buah Naga di Baumata, ini Keunggulan Poktan Kampung Daun
Salah satu penulis di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) adalah Nino Eni, penulis yang lahir di dataran tinggi Mollo itu memilih puisi sebagai teman hidupnya.
Di bawah ini, Nongkrong.co akan merekomendasikan buku kumpulan puisi Nino Eni, sebuah buku antologi puisi solo perdana karya aktivis GMKI Cabang Kupang itu.
Para peminat puisi yang ingin memiliki buku tersebut, jauh sebelum itu, Nino Eni akan menghantarkan Anda dengan sebuah pengantar singkat. Pengantar singkat tersebut dapat dibaca di bawah ini.
Baca Juga: Fakta TRK Nonomeo, Hanya Terdapat Tiga Pengajar, Tak ada Media Pembelajaran
Anak Pertama
Perjalanan menebus luka saya ramu dengan airmata yang selebat hujan. Semua orang tahu, kekurangan itu milik para peziarah dan semua orang itu peziarah, termasuk saya.
Luka itu kawan yang dengan cambuk memacu saya seperti kuda tunggang, berlari melintasi nyata dan ingin, tapi setia merawat kekang budaya. Meski kadang, lupa mampir karena hati dan kepala yang tidak sejalan, kenyataan selalu kasih alasan untuk tidak berhenti perjuangkan apa yang dulu, sekarang atau nanti saya miliki.
Saya hampir menyerah begitu tahu bahwa menenun harapan di ini jalan adalah perkara jadi kain pel. Sulit: sesulit mengingat, mudah; semudah melupakan. Namun, proses yang bawa saya tenggelam ke sini, selalu suburkan harapan dengan kalimat sederhana, bahwa setiap pilihan itu beresiko.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sampaikan Pesan Jokowi ini Kepada TNI, ASN, dan Polri
Artikel Terkait
Contoh Puisi untuk Perpisahan: Dari Seorang Guru kepada Murid-muridnya karya Hartojo Andangdjaja
Buku Antologi Puisi Berjudul Akar dan Sebuah Pengantar dari Penulisnya
Ini Puisi yang Cocok dengan Perasaan Anda Saat Mendung, Simak di Sini!
Rekomendasi Puisi Bertema Kesendirian untuk Pelajar, Sederhana untuk Dipahami