Cerbung: Naga Bawean Bagian 18

NONGKRONG.CO ---Cerbung. Naga Bawean. Bagian 18. “Betul, Joe! Apalagi semuanya kita ambil, huuuu.... bisa beli rumah dan mobil baru.....” seru si baju hitam.

Jeda karena ada suara dering handphone. Lelaki berkaos hitam itu mengangkatnya. “Siap, Bos. Masih makan kita. Abis ini langsung ke TKP (Tempat Kejadian Perkara ---tapi di sini maksudnya hanya ke tempat tertentu yang dimaksud).”

“Beres, Bos!” lalu lelaki itu menutup handphone. “Buruan Joe, makannya! Si Bos sudah ke TKP.”

Baca Juga: Ritual Sebelum Pernikahan Orang Jawa

Keduanya lalu sibuk menghabiskan makannya dengan buru-buru. Lalu minum dan setengah teriak bilang, “Sate nasi dua, teh dua! Ambil kembaliannya!” seru si kaos lorek sambil meninggalkan uang lima puluh ribuan.

Tak lama mereka naik sepeda motor dengan suara yang meraung-raung memekakkan telinga. Asap knalpotnya berwarna hitam. Mereka terlihat sangat buru-buru.

 “Lucky, ikut aku!” seru Farel tiba-tiba. “Kalian tunggu di sini! Nanti kami kembali!” perintah Farel.

Baca Juga: Ritual Saat Pernikahan Orang Jawa

Ketiga temannya mengangguk mengerti. Farel dan Lucky berlari-lari menuju mobil. “Pak Naryo, cepat! Kejar motor di depan itu. Jangan kelihatan membuntuti!” perintah Farel.

“Ada apa to, Mas Farel?” tanya Bu Lena bingung.

“Nggak apa, Bu. Nanti saya ceritakan. Ayo Pak Naryo, kebut. Kejar mereka!”

Mobil Pak Naryo terus membuntuti sepeda motor yang melesat dengan kecepatan penuh. Untung mobil Pak Naryo bisa mengimbangi. Ternyata motor tersebut menuju ke salah satu dermaga, tempat menambatkan kapal-kapal dan perahu. Mobil terus membuntuti.

Baca Juga: Ritual Setelah Pernikahan Orang JawaBaca Juga: Ritual Setelah Pernikahan Orang Jawa

“Mas, apa kita terus mengikuti mereka?” tanya Pak Naryo.